Game Blue Protocol Diduga Menghabiskan Uang Bandai Namco – Apa yang Salah?

Kamu pasti sudah dengar tentang game Blue Protocol yang dirilis di Jepang bulan Juni kemarin. RPG aksi online ini dikembangkan oleh Project Sky Blue dari Bandai Namco dan mendapat respons positif dari gamer Jepang. Sayangnya, kabar burung mengatakan kalau game ini justru membuat Bandai Namco rugi besar. Padahal, gamer dari seluruh dunia sudah tidak sabar menantikan perilisan gamenya di luar Jepang. Apa yang sebenarnya terjadi? Yuk kita bahas lebih lanjut di artikel ini.

Blue Protocol, Game Online Aksi RPG Yang Ditunggu-Tunggu

Bandai Namco telah mengumumkan game online aksi RPG Blue Protocol pada tahun 2019. Game ini ditunggu-tunggu oleh para gamer karena grafisnya yang indah dan gameplay yang menarik. Sayangnya, setelah dirilis di Jepang pada Juni 2023, game ini diperkirakan membuat kerugian untuk Bandai Namco.

Kesalahan dalam strategi pemasaran

Strategi pemasaran Bandai Namco untuk Blue Protocol dianggap kurang efektif. Mereka hanya mempromosikan game ini di Jepang dan tidak merencanakan pemasaran global. Padahal, banyak gamer di luar Jepang yang tertarik dengan game ini. Jika Bandai Namco melakukan promosi lebih luas, kemungkinan penjualan akan lebih tinggi.

Tidak memanfaatkan platform streaming

Bandai Namco juga tidak memanfaatkan platform streaming populer untuk mempromosikan Blue Protocol sebelum dirilis. Platform seperti Twitch dan YouTube dapat digunakan untuk membangun antusiasme dan memastikan kesuksesan game. Dengan streaming, para pemain dapat melihat gameplay secara langsung dan tertarik untuk mencoba sendiri.

Kurangnya konten tambahan

Meskipun grafis Blue Protocol memukau, konten dan fitur tambahan dalam game dirasa kurang. Hal ini dapat membuat para pemain bosan dengan cepat. Bandai Namco sebaiknya menambahkan konten baru secara berkala untuk mempertahankan minat pemain.

Dengan memperbaiki strategi pemasaran, memanfaatkan platform streaming, dan menambah konten baru, Blue Protocol berpotensi sukses di pasar global. Bandai Namco perlu belajar dari pengalaman ini agar dapat meraih kesuksesan di masa depan.

Mengapa Blue Protocol Diduga Merugikan Bandai Namco?

Bandai Namco berharap game ini dapat menghasilkan keuntungan besar mengingat popularitasnya di Jepang. Namun, ternyata game ini justru dianggap merugikan perusahaan. Mengapa demikian?

Biaya Pengembangan Tinggi

Untuk mengembangkan game sebesar Blue Protocol, dibutuhkan dana yang sangat besar. Biaya pengembangan game ini diperkirakan mencapai $100 juta dolar AS. Dengan demikian, penjualan harus sangat tinggi untuk bisa mengembalikan modal dan mendapatkan keuntungan.

Penjualan di Bawah Target

Meski game ini sangat dinanti, ternyata penjualannya masih di bawah target Bandai Namco. Hal ini dikarenakan harga yang relatif mahal, kurangnya variasi konten di dalam game, serta kompetisi dari game-game lain yang lebih murah atau gratis.

Kurangnya Variasi Konten

Salah satu keluhan pemain adalah minimnya konten di dalam game. Meski grafis dan gameplay-nya memukau, ternyata game ini masih kurang bervariasi. Hal inilah yang membuat pemain cepat bosan dan berpindah ke game lain. Bandai Namco berencana untuk segera merilis update dengan konten tambahan guna menarik kembali minat pemain.

Dengan biaya pengembangan tinggi dan penjualan yang masih di bawah ekspektasi, wajar jika Blue Protocol dianggap merugikan Bandai Namco. Namun, game ini masih punya potensi besar jika Bandai Namco bisa segera memperbaiki kekurangannya dan meningkatkan penjualan ke tingkat yang diharapkan.

Biaya Pengembangan Game Yang Sangat Tinggi

Biaya pengembangan Blue Protocol yang tinggi dikabarkan menjadi penyebab kerugian bagi Bandai Namco. ###Biaya produksi yang membengkak

Dengan grafis high-end dan gameplay yang kompleks, pengembangan Blue Protocol memerlukan anggaran yang besar. Biaya produksi permainan ini dilaporkan mencapai sekitar $100 juta dolar AS, jauh lebih tinggi dari permainan MMORPG lainnya.

Pengembangan yang terlalu lama

Proses produksi Blue Protocol juga dikabarkan mengalami penundaan berkali-kali, sehingga menghabiskan waktu lebih dari 4 tahun untuk menyelesaikan permainan. Hal ini tentunya semakin membengkakkan biaya pengembangan dan membuat para gamer kecewa karena harus menunggu lebih lama.

Kurangnya minat pasar di luar Jepang

Meski mendapat sambutan hangat di Jepang, Blue Protocol dilaporkan kurang diminati di pasar global. Hal ini dikarenakan gaya visual dan gameplay yang lebih menarik minat gamer Jepang. Kesulitan menyesuaikan selera pasar global ini juga berkontribusi pada kerugian finansial Bandai Namco.

Dengan biaya produksi tinggi dan penjualan yang kurang memuaskan di luar Jepang, Blue Protocol diprediksi akan membawa kerugian finansial bagi Bandai Namco. Meski demikian, popularitas game ini di Jepang masih dapat menyelamatkannya dari kegagalan total. Bandai Namco diharapkan dapat mempelajari dari pengalaman ini untuk proyek-proyek berikutnya.

Persaingan Ketat Dengan Game Sejenis

Sebagai sebuah game online RPG aksi yang dirilis di Jepang, Blue Protocol harus bersaing dengan banyak game serupa yang sudah ada sebelumnya. ###Genre game ini sangat populer di Jepang, jadi pasar sudah penuh dengan pilihan. Sebagian besar game online Jepang yang sukses dirilis dalam beberapa tahun terakhir, seperti Final Fantasy XIV, Genshin Impact, dan Sword Art Online, membuat standar yang tinggi.

Banyak game serupa yang lebih dulu dirilis memiliki basis pemain yang kuat dan menawarkan konten serta fitur yang lebih banyak. Hal ini membuat Blue Protocol kesulitan untuk menarik perhatian pemain dan meyakinkan mereka untuk berpindah dari game yang mereka mainkan saat ini.

Selain itu,### game-game ini telah mengumpulkan umpan balik dari pemain dan terus meningkatkan pengalaman mereka selama bertahun-tahun. Blue Protocol harus bekerja keras untuk mengejar ketertinggalannya dan membuat dirinya relevan di tengah persaingan yang ketat ini.

Meskipun grafis dan gameplay Blue Protocol dipuji, tetapi masih harus dilihat apakah cukup menarik untuk membuat pemain beralih dari judul yang sudah mereka mainkan bertahun-tahun dan menjadi favorit mereka. Bandai Namco perlu mempertimbangkan strategi pemasaran dan promosi yang agresif serta menawarkan insentif bagi pemain untuk mencoba game ini.

Jika tidak berhasil bersaing dengan game serupa yang sudah ada, Blue Protocol berisiko mengalami kinerja yang buruk dan tidak mencapai potensi penuhnya di pasar Jepang. Untuk menghindari hal ini, Bandai Namco perlu berinovasi dan menawarkan pengalaman bermain yang unik agar dapat bersaing di tengah persaingan yang ketat dalam genre ini.

Apakah Blue Protocol Benar-Benar Merugikan Bandai Namco?

Apakah Blue Protocol benar-benar merugikan Bandai Namco? Beberapa analis mengatakan iya. Meskipun antusiasme tinggi dari para gamer di Jepang, sepertinya permainan ini diperkirakan akan menunjukkan hasil kinerja yang buruk untuk perusahaan. Mengapa demikian?

Pemasaran yang Buruk

Salah satu alasan utama adalah pemasaran yang buruk. Bandai Namco mengandalkan pemasaran dari mulut ke mulut dan media sosial untuk mempromosikan Blue Protocol. Sayangnya, strategi ini tidak berhasil menarik perhatian gamer di luar Jepang.

Kurangnya Localisasi

Blue Protocol hanya tersedia dalam bahasa Jepang saat rilis, yang membatasi jangkauannya ke pasar internasional. Proses lokalisasi yang lambat dan mahal, ditambah minimnya minat pasar, membuat Bandai Namco ragu untuk merilis game ini di luar Jepang.

Persaingan di Pasar

Ada banyak permainan Online Action RPG lain yang lebih dikenal dan populer di kalangan gamer internasional. Blue Protocol harus bersaing dengan game-game seperti Final Fantasy XIV, Genshin Impact, dan The Elder Scrolls Online yang sudah mapan. Ini adalah tantangan besar bagi Blue Protocol untuk bisa menarik minat gamer di pasar yang sangat kompetitif.

Jadi, meskipun Blue Protocol mendapat sambutan hangat di Jepang, kurangnya strategi pemasaran global yang efektif dan persaingan yang ketat di pasar Online Action RPG Internasional dapat menyebabkan kerugian finansial bagi Bandai Namco. Perusahaan perlu meninjau ulang strategi pemasarannya dan mempertimbangkan lokalisasi game agar dapat bersaing di kancah internasional.

Conclusion

Jadi, kalau kamu sudah tidak sabar untuk main Blue Protocol dan berharap game itu bakal rilis di luar Jepang juga, jangan terlalu berharap dulu. Keliatannya pakong188 login Bandai Namco masih harus berjuang untuk balikin modal dari biaya pengembangan game ini, jadi mereka mungkin bakal tunda rilisnya di luar Jepang sampai performanya di Jepang membaik. Mungkin sebaiknya kamu ikutin perkembangannya dan lihat gimana respon gamer Jepang terhadap game ini dulu sebelum berharap banyak. Siapa tahu dalam beberapa bulan performanya membaik dan akhirnya bisa dirilis global. Tapi kalaupun enggak, setidaknya kamu udah siap-siap dan nggak kecewa. Semoga info ini bisa bikin ekspektasi kamu lebih realistis!